Biografi Syafril Nursal, Jendral Bintang Dua Rela Lepas Jabatan Kepolisian


Biografi Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Syafril Nursal, S.H., M.H | Ketika Jendral Maju Pilkada
Biografi Syafril Nursal, Jendral Bintang Dua Rela Lepas Jabatan Kepolisian
Dilandir dari laman Wikipedia
Irjen. Pol. Drs. H. Syafril Nursal, S.H., M.H. adalah seorang Purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri. Syafril, lulusan Akpol 1986 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Syafril Nursal, S.H., M.H. (lahir di Kerinci, Jambi, 3 Oktober 1962; umur 58 tahun) adalah seorang Purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri.
Syafril, lulusan Akpol 1986 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
Riwayat Pendidikan
- SMA Negeri 1 Kota Jambi (1982)
- S1 Hukum Universitas Pancasila Jakarta (1997)
- Pasca Sarjana Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya (2002)
Pendidikan Kepolisian
- AKABRI (1986)
- PTIK (1993)
- SESPIM (2001)
- SESPATI (2010)
Pendidikan Kejuruan
- Akpol (1988)
- Dikjur Palan Serse Umum (1989)
- Pendidikan Bahasa Inggris (1997)
- Dikjur Antiteror di USA (2001)
- Susjab Kapolres (2002)
- Assesment Gassus (2011)
Jabatan Kepolisian
- Wakil Kepala Kepolisian Sektor Selektif Polda Kalbar (1986)
- Kepala Kepolisian Sektor Polda Kalbar (1987)
- Kepala Kepolisian Sektor Selektif Polda Kalbar (1988)
- Kepala Kepolisian Sektor Kota Pontianak (1990)
- Perwira Administrasi Operasi Pusat Komando Pengendalian Operasi Polda Metro Jaya (1993)
- Kepala Kepolisian Sektor Bekasi (1994)
- Kepala Kepolisian Sektor Metro Matraman (1996)
- Kepala Satuan Serse Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara (1998)
- Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (1999)
- Penyidik Wreda Ahli Korps Serse Polri (2000)
- Perwira Menengah Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (2000)
- Kepala Satuan Serse Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya (2001)
- Kepala Kepolisian Resor Lumajang (2002)
- Kepala Kepolisian Resor Jember (2005)
- Direktur Narkoba Polda Riau (2006)
- Kepala Kepolisian Kota Besar Pekanbaru (2006)
- Kepala Korps Siswa Sekolah Lanjutan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (2008)
- Perwira Menengah Staf Deputi Sumber Daya Manusia Polri (2010)
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri (2010)
- Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri (2011)
- Inspektur Pengawas Daerah Polda Aceh (2013)
- Inspektur Pengawas Daerah Polda Sumut (2014)
- Widyaiswara Madya Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (2015)
- Kepala Biro Reformasi Birokrasi Polri Staf Perencanaan Polri (2016)
- Kepala Sekolah Staf Pimpinan Pertama Sekolah Staf Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (2017)
- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (2019)[2]
- Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri (2020)
Kasus Terkenal
- Operasi Tinombala (2020)
Syafril Nursal Bongkar Alasan Maju Pilkada Jambi Hingga Rela Lepas Jabatan Kepolisian
Syafril Nursal, Calon Wakil Gubernur Jambi yang mendampingi Fachrori Umar pada Pilkada Jambi 9 Desember mendatang mengungkapkan alasan dirinya ikut pada Pilkada serentak.


Bahkan ia juga rela melepas statusnya sebagai anggota kepolisian yang berpangkat jendral bintang dua.
Hal tersebut menurutnya, karena ingin mengabdi untuk Provinsi Jambi.
“Saya ini Kapolda Sulteng waktu itu, tiba-tiba datang utusan dua orang dari Jambi, disertai dengan surat resmi minta saya agar sudi mendampingi pak Fachrori di Pilkada,” ungkap Syafril, saat pengukuhan tim pemenangan, di RCC, Senin (14/9/2020).
Lantas apa yang dilakukan setelah mendapat tawaran tersebut? Syafril mengungkapkan, sempat berbicara dengan keluarga, hingga hingga beberapa tokoh Jambi.
“Ternyata mereka merekomendasikan saya. Tanpa lama-lama, cuma dua hari saya langsung mengatakan siap,” katanya.
Setelah itu Syafril mengaku langsung mengajukan pensiun dini, untuk maju Pilkada Jambi.
“Saya mengajukan pensiun dini dari polisi. Yang menjadi objektif saya, bagaimana saya menjadi putera Jambi dapat memberikan pengabdian untuk Jambi,” sebutnya.


“Mau jadi gubernur atau wakil, yang terpenting bagi saya saat ini adalah ingin memajukan Jambi, dan menyatukan masyarakat Jambi,” pungkasnya. (Tribunjambi/Hendro Herlambang).