Pilpres AS, Kamala Harris Didoakan di Kampung Halamannya, India
Kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris mendapatkan dukungan doa di kampung halaman nenek moyangnya di selatan India, jelang hari pemilihan umum AS. Pemilu yang juga memilih presiden dan wakil presiden di AS digelar pada Selasa (3/11/2020). Kamala Harris berlaga bareng dengan kandidat presiden Joe Biden melawan petahana Presiden Donald J Trump dan wapres Mike Pence.
Laman New York Times melaporkan, sejumlah orang berkumpul di sebuah kuil Hindu di desa Thulasendrapuram, di selatan kota Chennai, India, pada hari yang sama dengan pilpres AS. Mereka mendoakan senator Kamala Harris. Kakek Harris dari pihak ibunya, lahir di desa itu lebih dari 100 tahun lalu.
Ibu Kamala Harris Shyamala Gopalan, lahir di Chennai dan bermigrasi ke AS tahun 1951. Dia datang ke AS sendirian, dan berkarir sebagai periset kanker payudara di Universitas California. Shyamala meninggal dunia karena kanker pada tahun 2009. Ayah Kamala, Donald Harris, berasal dari Jamaika dan bekerja sebagai profesor ekonomi di Universitas Stanford.
1.Warga di kampung halaman di India berharap Kamala Harris menang di Pilpres AS
Para warga yang berkumpul mendoakan agar Kamala Harris menang dalam Pilpres AS 2020, menggunakan sarung untuk laki-laki dan pakaian sari untuk perempuan. Mereka mendoakan agar Kamala menang dan menjadi wapres AS untuk periode empat tahun ke depan, mendampingi Joe Biden sebagai presiden.
“Dia adalah anak perempuan dari desa ini, “ ujar Lalitha, seorang ibu rumah tangga di desa itu. Lalitha tak menyembunyikan optimismenya, bahwa Kamala akan menang. “Posisi tinggi yang dia capai sulit dipercayai,” ujarnya.
2. Kamala kerap mengutip kisah tentang kakeknya yang berjuang dalam kemerdekaan India melawan Inggris
Meskipun selama ini dalam kampanyenya Kamala lebih menonjolkan pengalaman sebagai perempuan kulit hitam yang berjuang meraih posisi politik tertinggi di AS, ketimbang menonjolkan latar-belakang Indianya, Kamala beberapa kali mengutip kisah soal kakeknya.
Dalam beberapa pidatonya, Kamala Harris menyampaikan bahwa nilai-nilai yang dia pelajari dari ibu dan kakeknya, termasuk falsafah dalam agama Hindu dan budaya India mempengaruhi kehidupannya.
Kamala juga menceritakan soal kakeknya, P.V. Gopalan, seorang pegawai negeri yang menginspirasinya, dengan cerita pengalaman saat berjuang untuk hak-hak warga India dalam kemerdekaan dari Inggris.
Gopalan dianggap berpikir maju pada masanya, berbeda dengan stereotipe orang tua konservatif di di desanya. Dia mendukung perempuan, termasuk putrinya, Shyamala, untuk menempuh pendidikan lanjutan di AS.
3. Trump juga mendapatkan dukungan dari kelompok Hindu
Presiden Trump juga mendapatkan dukungan dari kelompok Hindu. Sebuah kelompok yang menamakan diri Hindu Sena (tentara Hindu), dan mengklaim didukung 5 juta anggota, menggelar doa untuk Trump di sebuah lokasi di utara New Delhi, ibukota India.
Acara ritual Hindu yang dihadiri belasan orang itu, mendoakan agar Trump terpilih lagi sebagai Presiden AS. Mereka beralasan, kepemimpinan Trump akan mengawasi Pakistan dan Tiongkok, kedua negara yang dianggap sebagai pesaing India.
“India dapat memerangi terorisme jika Trump berkuasa,” kata pendiri grup ini, Vishnu Gupta, sebagaimana dilansir Reuters.
Menurut Gupta, pihaknya mendoakan Kamala Harris juga, “Tapi wakil presiden kekuasaannya tidak besar.”